Saturday, April 04, 2009

Mari Memilih [Jika] Mungkin Memilih

Bahagianya jika masih diberi kesempatan untuk menunjukan perasaan kita kepada orang lain, memberi perhatian atau menjauhi, mengungkapan kata aku sayang kamu atau bahkan aku benci kamu. Rasanya terasa hampa, lemah dan berlaku seperti pengecut ketika kita tidak berani mengungkapan apa yang kita rasakan.

Seperti halnya dengan pesta demokrasi yang sebentar lagi akan berlangsung di negeri kita ini, ramai-ramai orang menunjukan perasaannya antara mendukung si "anu" atau mengucilkan si "itu". lantas apakah semua orang di negeri ini sudah berani menunjukan perasaannya ke publik, berani terang-terangan mendukung partai A atau menghujat partai B ? sepertinya tidak semua orang berani mengungkapan itu, banyak orang lebih senang berada dalam zona abu-abu. tidak mendukung tapi tidak pula menjauhi, tidak menyukai tapi tidak pula membenci.

Lalu apakah penyebab orang enggan berterus terang mengungkapkan perasaannya? apakah karena kecewa [trauma] dengan apa yang pernah dipilih, tidak berani mengambil resiko jika yang dipilihnya itu salah atau karena dari semua pilihan yang bisa dipilih, semuanya tidak layak untuk dipilih? Sesulit apapun kesulitan dalam menentukan pilihan, apa salahnya untuk mencoba memilih karena tidak semua orang mempunyai kesempatan untuk memilih. sepertinya lebih baik kita yang memilih entah pilihan itu benar atau salah daripada kita tidak peduli dengan hak kita untuk memilih dan akhirnya di salah gunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Belajar untuk ber-demokrasi , belajar untuk menentukan pilihan. meskipun kadang hasilnya tidak seperti yang kita harapkan :)

Selamat "mencontreng" di pemilu 2009 .

No comments: