Hari ini aku sedikit terlambat berangkat ke tempat kerja karena ada sedikit urusan domestik yang harus di selesaikan. Pukul 7.30 wib setelah hampir semua urusan domestik terselesaikan aku bergegas ketempat pemberhetian bis di bulak kapak, sudah menjadi kebiasaanku kalau pulang ke bekasi sengaja naik bis dari bulak kapal agar dapat duduk di pojok. tapi sebelum naik bis aku sempatkan menuju atm di ruko samping tempat perberhentian bis.
keluar dari atm aku terburu-buru menuju ke pemberhentian bis karena sinar matahari terasa sudah menyilaukan mata. tapi tak sengaja kaki kiriku menyenggol sesuatu. Tadinya aku pikir itu adalah sebuah tas atau karung tapi ternyata itu adalah seorang anak kecil yg tertidur pulas, dari posturnya aku memperkirakan berumur sekitar 5 tahun, berbaju lusuh dan tidur tanpa alas di lantai depan ruko elektronik dengan kepala di tutup oleh kaos. sontak ingatanku tertuju kepada anak jalanan [ maaf, rasanya tak pantas aku sebut mereka dengan sebutan anak jalanan, apapun kondisinya mereka tetaplah anak-anak pada umumnya hanya kondisi yg menempatkan mereka dijalanan] yang beberapa hari lalu aku temui di bawah fly over pasar rebo.
Siang itu rasanya hampir saja aku menampar seorang ibu yang memarahi anaknya karena tidak mendapat hasil "mengamen" yang tidak maksimal. Dari si anak yang di marahi itu aku mengetahui kalau setiap hari paling tidak si anak harus menyetor uang 50ribu-70ribu kepada ibu tersebut yang ternyata ibu kandung si anak tersebut. sempat pula si anak bercerita bahwa kakak perempuan si anak sudah "dijual" oleh sang ibu dan sekarang bermukim di batam. Sakit....mengerikan... binatang saja tidak memakan anaknya sendiri. kecuali induk kucing yg melahirkan anak kucing cacat [aku pernah dengar cerita ttg ini tapi belum pernah melihat langsung :p] tapi ini kejadiannya bukan terjadi pada kucing atau binatang tapi terjadi pada manusia yang [katanya] punya fikiran dan budi pekerti. siang itu aku melihat sementara sang anak panas-panasan mengenggam "krecekan" si ibu asyik bercanda ria dengan sekumpulan ibu-ibu yang satu profesi, menyantap sebungkus nasi padang dan di lanjutkan dengan bermain gaple. seperti dunia entertaiment indonesia , artis cilik punya manajer artis orangtuanya sendiri. anak-anak di jalan itu juga di manajer-in ibunya.
Sakit... betapa sakitnya dunia. betapa sakitnya Indonesia. di tengah ramainya berita tentang pemilu, perebutan kursi presiden, berita pembunuhan yg melibatkan ketua KPK, tidakkah sedikit saja para elit politik diatas sana itu memikirkan kelangsungan generasi penerus bangsa ini? karena aku yakin tak hanya ada satu anak yang bernasib seperti anak yang aku temui di bawah fly over pasar rebo atau di depan ruko elektronik itu. pastilah ada berpuluh, beratus, beribu atau bahkan berjuta anak yang kurang beruntung. ahhh apakah karena aku sedang sentimentil sehingga sempat berkaca-kaca melihat anak yang tertidur di depan rulo elektronik itu, atau memang sewajarnya kita harus merasa prihatin dengan kondisi anak-anak indonesia?
jika sempat lihatlah wajah-wajah tanpa dosa disekitarmu....
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
On ears " This One's for the children - New kids on the block"
cukup lama tak mendengar lagu-lagu mereka :)
keluar dari atm aku terburu-buru menuju ke pemberhentian bis karena sinar matahari terasa sudah menyilaukan mata. tapi tak sengaja kaki kiriku menyenggol sesuatu. Tadinya aku pikir itu adalah sebuah tas atau karung tapi ternyata itu adalah seorang anak kecil yg tertidur pulas, dari posturnya aku memperkirakan berumur sekitar 5 tahun, berbaju lusuh dan tidur tanpa alas di lantai depan ruko elektronik dengan kepala di tutup oleh kaos. sontak ingatanku tertuju kepada anak jalanan [ maaf, rasanya tak pantas aku sebut mereka dengan sebutan anak jalanan, apapun kondisinya mereka tetaplah anak-anak pada umumnya hanya kondisi yg menempatkan mereka dijalanan] yang beberapa hari lalu aku temui di bawah fly over pasar rebo.
Siang itu rasanya hampir saja aku menampar seorang ibu yang memarahi anaknya karena tidak mendapat hasil "mengamen" yang tidak maksimal. Dari si anak yang di marahi itu aku mengetahui kalau setiap hari paling tidak si anak harus menyetor uang 50ribu-70ribu kepada ibu tersebut yang ternyata ibu kandung si anak tersebut. sempat pula si anak bercerita bahwa kakak perempuan si anak sudah "dijual" oleh sang ibu dan sekarang bermukim di batam. Sakit....mengerikan... binatang saja tidak memakan anaknya sendiri. kecuali induk kucing yg melahirkan anak kucing cacat [aku pernah dengar cerita ttg ini tapi belum pernah melihat langsung :p] tapi ini kejadiannya bukan terjadi pada kucing atau binatang tapi terjadi pada manusia yang [katanya] punya fikiran dan budi pekerti. siang itu aku melihat sementara sang anak panas-panasan mengenggam "krecekan" si ibu asyik bercanda ria dengan sekumpulan ibu-ibu yang satu profesi, menyantap sebungkus nasi padang dan di lanjutkan dengan bermain gaple. seperti dunia entertaiment indonesia , artis cilik punya manajer artis orangtuanya sendiri. anak-anak di jalan itu juga di manajer-in ibunya.
Sakit... betapa sakitnya dunia. betapa sakitnya Indonesia. di tengah ramainya berita tentang pemilu, perebutan kursi presiden, berita pembunuhan yg melibatkan ketua KPK, tidakkah sedikit saja para elit politik diatas sana itu memikirkan kelangsungan generasi penerus bangsa ini? karena aku yakin tak hanya ada satu anak yang bernasib seperti anak yang aku temui di bawah fly over pasar rebo atau di depan ruko elektronik itu. pastilah ada berpuluh, beratus, beribu atau bahkan berjuta anak yang kurang beruntung. ahhh apakah karena aku sedang sentimentil sehingga sempat berkaca-kaca melihat anak yang tertidur di depan rulo elektronik itu, atau memang sewajarnya kita harus merasa prihatin dengan kondisi anak-anak indonesia?
jika sempat lihatlah wajah-wajah tanpa dosa disekitarmu....
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
On ears " This One's for the children - New kids on the block"
cukup lama tak mendengar lagu-lagu mereka :)
3 comments:
kerasnya kehidupan ini ya jeng... :(
sungguh rasanya KUFUR NIKMAT kalo aku yg sudah sangat beruntung dengan hidup seperti ini, masih saja mengeluh dan minta tambah...
kerasnya kehidupan ini ya jeng... :(
sungguh rasanya KUFUR NIKMAT kalo aku yg sudah sangat beruntung dengan hidup seperti ini, masih saja mengeluh dan minta tambah...
@ndutyke : malu ya tyk kalo terlalu banyak ngeluh :p diatas langit masih ada langit, dibawah bumi masih ada bumi :)
Post a Comment