Thursday, July 29, 2010

Makna sebuah Pelukan

Sebuah pelukan rasanya bukanlah sesuatu yang istimewa tapi pada saat-saat tertentu, pelukan adalah sesuatu yang sangat berharga dan tak ternilai dengan apapun. ketika sedih, sepi, merasa sendirian atau merasa tak berharga sebuah pelukan diyakini dapat menambah percaya diri seseorang. membuat seseorang merasa tidak hidup sendiri dan merasa ada orang yang mengerti. mungkin itu yang terkandung dalam sebuah pelukan, sesuatu yang kecil dan kadang terlupa tapi mempunyai dampak yang cukup besar :)


Pagi tadi, ketika sedang bersiap utuk pergi ke tempat kerja, tak sengaja saja menyaksikan tayangan tivi yang membahas tentang seorang anak laki-laki usia sekitar 8 tahun yang jatuh dari KRL di bogor dan terpaksa merelakan kedua kaki serta tangan kirinya di amputasi. EGI nama anak itu, dia jatuh dari KRL ketika berjualan asongan di stasiun bogor, sempat dirawat di salah satu rumah sakit di Cibinong, hingga akhirnya ada salah satu pondok pesantren di bogor yang mau menampung dan menjaga egi. kejadiannya sudah satu bulan lalu dan tak ada satupun keluarga egi yang mencari dimana keberadaan egi. dalam tayangan tadi pagi, diceritakan ibu egi datang bersama kakak perempuannya yang kira-kira berusia 12 tahun. dalam tayangan tersebut tampak egi menyambut dingin kehadiran keluarganya, tak ada sedikitpun raut kebahagiaan di wajahnya, suatu ekspresi yang tak wajar untuk anak seusia itu yang biasanya masih bermanja-manja dengan ibunya. egi tampak mengabaikan kehadiran ibunya, tediam dan berusaha kuat hingga ketika pertahanannya runtuh dan dia merasa tak kuat lagi, Egi menangis dan berteriak ingin pulang. namun yang dipanggilnya bukanlah nama ibunya tapi nama neneknya yang ternyata sudah meninggal beberapa hari sebelum egi mengalami kecelakaan.

Salah seorang petugas dari pondok pesantren berusaha menenangkan egi yang terus menangis dan dalam tayangan tersebut tak sedikitpun sang ibu berusaha untuk memeluk atau menenangkan egi. suatu pemandangan yang sangat menyedihkan dan membuat orang yang melihatnya berkaca-kaca. meskipun tak berada ditempat itu, sempat dalam hati saya membayangkan bagaimana perasaan egi saat itu, pastinya dia sangat terluka. kemiskinan dan kondisi ibunya yang menjadi pencari nafkah utama menempatkan egi sebagai seorang pekerja anak yang kesejahteraan, keselamatan, perasaan dan perlakuan sebagai seorang anak di abaikan. Egi beserta tiga orang saudaranya tinggal berhimpit di rumahnya di Manggarai. Egi kecil yang seharusnya masih bermanja-manja dengan ibunya terpaksa harus ikut berjuang mencari nafkah. si Egi kecil tak lagi bisa berlaku seperti anak kecil karena dalam tubuhnya yang kecil tersandang beban yang besar sebagai salah satu pencari nafkah keluarga. dan entah apakah karena telah terbiasa memperlakukan egi bukanlah lagi sebagai anak kecil sehingga ketika melihat egi menangis dan meraung sang ibu tak ada naluri untuk sekedar memeluk atau menenangkan egi. malah dalam satu wawancara si ibu berkata jika dia akan meninggalkan egi di pondok pesantren itu karena mengingat beban biaya yang akan ditanggung untuk merawat egi *menyedihkan* :(

Kadang ketika kita sedang merasa sendiri dan dalam keadaan tidak berdaya, kita berharap ada orang yang mengerti kondisi keadaan kita. meskipun orang tersebut tidak membantu banyak tapi ketika orang itu ada untuk kita, walau dalam beberapa kasus tidak secara fisik nampak kehadirannya tapi begitu ada ada orang yang bilang "sabar" , "iya ngerti" , "terbayang" "kamu nga sendiri" atau kata-kata lain yang mungkin terlihat sangat klise, tapi yakinlah itu adalah salah satu obat mujarab membuat orang merasa tenang, optimis dan tidak merasa sendirian menghadapi permasalahannya. biasanya ucapan, motivasi atau sebuah pelukan datangnya dari orang yang sangat kita kenal bisa saudara, keluarga, teman atau mungkin pasangan kita. tapi dalam banyak hal motivasi atau bahkan pelukan datang dari orang yang tidak terlalu kita kenal, baru kita kenal atau mungkin datang dari orang yang tidak kenal tapi mengerti permasalahan yang kita hadapi.

Belajar dari kasus egi, hari ini saya belajar untuk menghargai semua hal baik entah motivasi, perhatian atau hubungan pertemanan dengan siapapun karena tanpa kita pernah tahu, suatu saat ketika kita berada dalam satu masalah atau persoalan yang membuat kita galau apakah hanya orang-orang terdekat kita yang akan berada disamping dan "memeluk" kita, mungkin jika kita tak beruntung didampingi orang yang kita sayangi ketika menghadapi satu permasalahan, yakinlah masih ada orang-orang baik yang mungkin tidak terlalu kita kenal atau sama sekali asing bagi kita yang akan mengulurkan tangan sekedar mengenggam erat tangan, memberi motivasi atau mungkin "memeluk" kita. PERCAYA ??? :)


4 comments:

Glory Sunarto said...

BIG HUG to you! :)

nuuii said...

*peyuk-peyuk* alihin untuk nyulik mas MAC :D

ndutyke said...

sedih ya baca ceritanya. ah speechless...

nuuii said...

@ndutyke : beruntunglah kita yang memiliki orang tua, saudara, pasangan, sahabat dan orang-orang di sekitar kita yang bisa dipeluk atau memeluk kita ketika kita sedang merasa di titik nol