Tuesday, May 08, 2007

Aroma tubuh

Bagi saya mencium aroma tubuh yang wangi dari orang-orang di sekitar saya adalah suatu keharusan :) mungkin ada beberapa orang yang setuju dengan pendapat saya tapi mungkin juga ada yang menganggap pendapat saya itu terlalu mengada-ada. tapi harus saya akui saya adalah pencinta wewangian, bukan karena saya punya bisnis yang menjual berbagai jenis wewangian atau karena saya selalu mendapat supply parfum gratis dengan aneka merk dari adik saya, tapi karena saya merasa nyaman dengan orang-orang wangi, meskipun kadang suatu kali saya juga pernah mengalami masalah dengan BB ketika PMS. tapi pada perinsipnya tetap wangi buat saya it's must hee..hee..hee..

Entah mengapa dari dulu kalau saya tertarik dengan lawan jenis, aroma tubuh dari orang tersebut menjadi nilai yang harus dipertimbangkan selain karena kecocokan sifat ;) sehebat,seganteng,sepintar,sepopuler,sekeren atau sekaya apapun orang itu tapi kalau dia tidak memperhatikan aroma yang keluar dari tubuhnya itu jadi nilai minus bagi saya. sebenarnya tidak harus memakai wewangian yang mahal dan bermerk tapi asalkan tidak mengeluarkan aroma tubuh yang membuat hidung tidak bisa bernapas itu sudah cukup.

Kemaren malam saya dan si maz membahas tentang BB [bau badan] dan parfum andalan, nga penting banget ya bahasannya :-/ pembahasan ini bermula dari keluhan si maz dengan seorang temannya yang menderita "BB akut" si maz bilang mulanya dia rada nga peduli dengan aroma di sekelilingnya tapi karena mereka bekerja dan sering beraktifitas bersama lambat laun aroma BB dari temannya itu mulai menganggu indera penciumannya.kebayang juga sih mesti satu mobil dan melakukan perjalanan jauh dengan orang yang punya masalah dengan BB [pasti sesak napas dech hee..hee..] si maz tanya bagaimana cara ngasih tau temennya itu dan temennya itu mesti pake produk apa untuk mengatasi BB nya. saya bilang pertama-tama harus dipastikan orang itu badannya bersih, paling nga dia udah sering mandi [minimal 2x sehari] kedua saranin untuk pake deodoran apapun merk nya tergantung kecocokan jenis kulit dan kecocokan "kantong" :D kalo nga mempan dengan deodoran sarankan untuk bedak MBK [menghilangkan bau keringat] harganya lumayan murah sekitar Rp 1000-2000 tapi kalau punya masalah keringat yang berlebih bisa memakai bedak "fujiyama" kalo yang ini saya dapat bocoran dari sepupu saya yang jadi pramugari di salah satu maskapai terbesar di negeri ini. Ketiga baru dech pake parfum yang harumnya sesuai dengan karakter dan sekali lagi yang sesuai dengan isi "kantong" nga harus merk internasional, produk wewangian dari lokal pun udah cukup banyak dan berkualitas bagus.

Inspirasi pagi ketika mencium sesuatu yang sedikit membuat hidung susah bernapas [ehmm siapa yang bersedia untuk ngasih tips menghilangkan BB ke teman ini ya] sepertinya nga ada yang tega untuk ngasih tau.. Ya sudahlah saya akan berusaha untuk menahan napas ketika berada dideket temen saya itu dan tiba-tiba teringat pesenan si maz untuk beli FCUK for him, katanya biar couple karena saya sudah terlebih dahulu beli FCUK for her [ikut-ikut aja ya..]:P

Artikel tentang pencegahan BB bisa dilihat di:


- Faktor BB

5 comments:

NaR3Lz@Ta said...

hmm i know how you feel,mba...
but just like you, i can do nothing either...
i think i know who's the one that u mean...pssttt

ciero said...

sulit ya, masalah manusiawi yang agak tabu dibahas. sensitive seh. gemana klo cari 'kambing hitam' untuk nyampein..kekekekek...
*yang bersedia silahkan unjuk kaki*

Anonymous said...

kebalikan kali ya, daku malah g suka yang wangi-wangi tapi jangan BB. intinya lebih baik tidak beraroma deh. enakan ngeliat yang seger, tapi g nusuk hidung karena parfum atau BB..hehehehe

nuuii said...

nuuii@ina
Emang Siapa na? ;D

nuuii@cie
jadi siapa yang mau jadi kambing hitam ci?

nuuii@senja
Nga perlu wangi parfum yang penting nga BB nja.. ;D

np said...

hmm...
kayaknya paham bener nih melirik pada siapa untuk dijadikan ‘messenger’, hehehe.
Bukannya daku gak mau ambil langkah sih sebenernya, tapi pengennya sih, gak usah ‘HRD’ yang turun tangan buat beginian doang.
It’s a friend-sake sih sebenernya. Not an HR thingy.

Ntar kalo suatu ketika diriku yang keluar, lalu ternyata malah HRDnya yang Bau Badan, gimana?? HRD mana lagi yang mau disuruh ngomong? Iya kan??

Sepertinya, keberadaan HRD baru diakui ya, kalo ada masalah beginian, berbeda kalo urusannya yang laen, seperti... ‘absen’ mungkin??? Ehehehe...

Relax, i’ll try to compose sumthing to [politely] advise her...
it may take sumtime, so please be [kindly] patient, okay??? or probably as a 'good-friend' any of you like to say sumthing to her??