Monday, September 10, 2007

Tentang Perjalanan

Memahami buku ini membuat perasaanku seperti diaduk-aduk. Antara suka cinta, haru, pedih, hampa. Bukan GR atau sok kuat tapi meskipun [kata] sebagian teman, aku termasuk dalam katagori perempuan mandiri ,tapi bila dihadapkan dengan masalah seperti dalam buku tersebut mungkin tak akan pernah sanggup berlaku seperti shu wen [lakon utama dalam cerita itu] lakukan. Rasanya sulit membayangkan berkelana mencari sesuatu yang tak pasti, meninggalkan peradaban dan hidup secara nomadik. Semakin larut dalam menelaah halaman demi halaman buku ini membuat aku semakin merasa takjub dengan sikap dan perjuangan shu wen yang berusaha tetap menghidupkan nyawa asmara ketika pasangan tak jelas keberadaanya, Kisah agung tentang cinta, kehilangan, kesetiaan, pengorbanan hidup mungkin itu juga termasuk hal penting yang aku suka dari alur cerita buku ini.

Sedikit banyak buku ini memberi pencerahan tentang makna hidup yang sebenarnya. memberi tambahan pandangan tentang mencintai dan dicintai, kepasrahan tentang hidup, hubungan manusia, alam dan tuhan serta hakekat hidup bahwa manusia bukan milik manusia lain.

Dan untuk kamu* terima kasih untuk 3 jam diskusi dan pembahasan tentang hidup dan tibet. terima kasih untuk memberi referensi "buku mata ketiga" rasanya semakin penasaran ingin mengetahui lebih dalam tentang "pemakaman langit" dan tentu saja tentang tibet.
Tak dapat dipungkiri buku ini ikut membantu aku menambah pengertian tentang cinta, kesetiaan, pengharapan, pengorbanan, takdir, jarak, waktu dan kamu.

3 comments:

-ndutyke said...

buku trakhr yg aku baca: travelers' tale karya adhitya mulya and friends.

bagus....

Iman Brotoseno said...

yang jelas pasti seru dengan setting backdrop tibet..so amazing

Anonymous said...

bagus ya??? jadi pengen baca