Ceritanya wisata Kuliner

“Sepertinya orang jawa memang suka mencoba makanan ya?” komentar seorang teman yang berasal dari bali ketika ikut menjelajah sekitar kota bandung bersama saya dan 6 orang teman dari tanggal 18-20 April lalu. Mungkin Lila [nama sang teman dari bali itu] itu bingung karena hampir semua tempat makan baik itu cafe, restoran, rumah makan sederhana sampai pedagang makanan kaki lima ramai dikunjungi. mungkin ini ada hubungannya dengan maraknya acara di tv yang membahas tentang wisata kuliner, jadi orang-orang penasaran :D

Niat untuk berwisata kuliner, berburu pakaian di FO dan distro dibandung memang sudah terbersit ketika nona ini membeberkan program factory visit tanggal 11 dan 18 april [kunjungan dibagi 2 sesi karena melibatkan para spg yang jam kerjanya shift] tapi acara wisata kuliner kita baru bisa terlaksana pada sesi kedua tanggal 18, maklum karena para peserta wisata kuliner adalah panitia factory visit jadi nga enak aja kalau meninggalkan tanggung jawab dan bersenang-senang sendiri :D . Entah kenapa meskipun sudah puluhan bahkan mungkin ratusan kali bolak-balik bandung tapi begitu mendengar kata "wisata kuliner" kok jadi tergoda, mungkin karena perginya beramai-ramai dan selama ini kalau ke bandung biasanya urusan kerja & kalau pun mengunjungi mazku biasanya saya tidak terlalu berminat untuk mencari-cari tempat makan baru, rada setia dengan tempat makan favorit kita atau mungkin karena nga ada waktu juga jadi kalo kebetulan ketemu tempat ya kira-kira ok baru dicoba heee..hee..

Penjelajahan dimulai ketika kita [saya dan 7 orang teman] memisahkan diri dari rombongan di cibaduyut dan menunggu kakaknya seorang teman yang akan menjemput. sekitar jam 7 malam kita menuju lembang niatnya ingin ke sumur [susu murni] lalu makan malam ayam goreng brebes, tapi karena keburu kenyang minum susu murni [kalau saya minum yogurt buah, enak lhoo rasanya :D ] beserta cemilan-cemilan akhirnya kita batal makan ayam goreng brebes dan karena kita udah niat untuk berkaraoke akhirnya kita menuju NAV- ciwalk dan tepat jam 11 kita masuk ruang karaoke dan konser dimulai [urat malu udah putus semua, suara fals tertutupi dengan gaya yang heboh bin gila-gilaan :D ] setelah 1 jam berkaraoke akhirnya kita berniat untuk menganjal perut dengan perkedel bondon di terminal hall deket stasiun kereta api kebetulan saat itu sudah lewat jam 12 malam artinya warung yang menjual perkedel bondon itu sudah buka [nama bondon dalam bahasa sunda artinya wanita penghibur dan karena perkedel ini hanya di jual pada tengah malam akhirnya dinamakan perkedel bondon] namun kita kurang beruntung karena ketika kita datang sudah ada antrian panjang dan kita harus menunggu sekitar 15 orang lagi, capek menunggu akhirnya kita meninggalkan area perkedel bondon dan menuju warung Ce' Mar yang letaknya tidak jauh dari situ. dan lagi-lagi mengantri akhirnya kita memutuskan untuk pulang ke rumah kakaknya teman di kota baru parahyangan dan sampai disana jam 2 pagi dan langsung tidur [mempersiapkan tenaga dan perut untuk perjalanan esok hari :D ]

Sabtu, Jam 6 pagi kita udah bangun dan mulai siap-siap dan setelah ngobrol sana-sini, jam 9 kita mulai meninggalkan kota baru parahyangan dan mulai berburu makanan tujuan utama Mih kocok SKM yang ada di Jln. Sunda [enak lhoo rasanya nga jauh beda dengan mih kocok yang di depan kartika sari kebon kawung] setelah itu kita menuju riau junction karena ada teman yang mau beli oleh-oleh keripik kabita lalu ke distro sekitar jalan trunojoyo Invictus, 347, Ovale dll lalu diteruskan ke BIP [kangen sama cilok yang di depan BIP] diteruskan makan siang di nasi timbel istiqomah, letaknya di belakang masjid istiqomah jalan citarum. meskipun ada beberapa tenda makanan yang menjual nasi timbel tapi yang paling terkenal nasi timbel bu oneng. kalau ditanya rasanya, biasa aja seperti nasi timel pada umumnya tapi mungkin karena promosi dari mulut ke mulut atau promosi dari acara kuliner di tv makanya kita penasaran untuk mencobanya :D sempat juga ketemu temen blogger nya cie disini. dilanjutkan acara belanja di FO sekitar jalan riau dan berpisah dengan miss najong karena dia ada janji kencan. dan akhirnya berlanjut ke PVJ, iseng mau nonton di blitz [nga penting banget ya, kayak nga ada blitz di jakarta aja hii..hii..] tapi nga jadi kita malah lihatin anak-anak SMU yang berseliweran, trus ke sogo nengokin counter sebentar sekalian anterin teman yang mo beli kado. sore itu bandung hujan deras, niat untuk makan malam di atmosphere batal karena kakaknya temen yang biasa mengantar jemput kita sedang meeting dan kita nga mungkin naik taksi[susah cari taksi di bdg] dan lebih nga mungkin lagi naik angkot ;D akhirnya kita mutusin untuk berkeliaran di sekitar pvj dan kita melewati counter yang menjual pernak-pernik khas bandung namanya Mahanagari, dari niat sekedar beli pernak-pernik untuk oleh-oleh teman saya yang dari bali sampai akhirnya kita kompak beli kaos bertuliskan bandung. Mirip dagadu[dari jogja] atau djogger[dari bali] tapi karena bandung terkenal dengan distro nya maka tampilan kaos-kaos cinta bandung itupun tampilannya keren-keren :D setelah membuat kegaduhan di maha nagari kita memutuskan untuk ngopi di black canyon dan diteruskan berkaraoke [lagi] di inul vista, anak AIR nga ada matinya dech kalo disuruh karaoke hee...hee... memutuskan untuk pulang dan lagi-lagi sampai kota baru parahyangan jam 2. tidur cepat dan pulihin tenaga untuk esok hari.

Minggu, jam 8 pagi kita sudah rapi jali menunggu jemputan sopir kantor yang sengaja kita bajak dari bogor.. Bagasi mobil kantor sudah penuh dengan belanja kita berdelapan tapi keukeuh hari ini niat mau menelusuri FO dan distro sekitar dago. pagi itu kita memutuskan untuk sarapan Mie bakso Akung yang terletak di jalan lodaya 123 untuk jajanan bakso bandung memang TOP dech diantara kota-kota yang pernah saya kunjungi saya merasa bandung masih the best lha kalo berhubungan dengan mie dan bakso dan itu sudah pernah saya bahas disini. tapi berhubung akung baru buka jam 10 maka kita mampir dulu di batagor Riri, si nyonya muda yang doyan batagor ini langsung kalap dan memborong untuk oleh-oleh. membandingkan rasa batagor, saya tetep lebih milih batagor kingsley rasanya lebih mantap dibandingkan batagor riri. selesai dari batagor riri kita menuju bakso akung dilanjutkan ke toko roti bawean [lagi-lagi beli oleh-oleh] lalu kita menuju kartika sari yang di dago [oleh-oleh lagi?] lalu ke kantin sakinah di jalan Tubagus ismail demi semangkuk es durian. sekali lagi saya kecewa dengan rasa dan tampilan, ternyata tidak seheboh dan seenak tampilan di buku panduan "100 tempat wisata jajan bandung" terbitan intisari atau se mak nyusss atau se ajippp acara kuliner di tv itu :D dari kantin sakinah kita menuju borma dago [lagi si nyonya muda belanja :D ] kemudian menuju ke Fo Uptown [lagi-lagi semua orang kalap berbelanja :D] setelah itu saya memisahkan diri dengan rombongan sirkus karena mereka akan menuju jakarta tapi sebelumnya mereka akan melanjutkan wisata kuliner di sate maranggi purwakarta, sementara saya masih harus tinggal di bandung dan melaksanakan tugas negara ;D

Rasanya acara wisata kulinernya belum maksimal karena waktunya yang singkat dan malah kebanyakan belanja bukan cari tempat makan yang ok hee..hee..