Aku ingat pernah membaca quote dari seorang filsuf yang berasal dari Amerika, John Dewey yg mengatakan "Desakan yang paling dalam pada sifat dasar manusia adalah hasrat untuk menjadi penting"
Benarkah menjadi penting itu suatu kebutuhan? seperti kita tahu pada dasarnya manusia itu punya kebutuhan untuk menjadi penting bagi dirinya sendiri dan terutama bagi orang lain. kenapa lebih "penting" bagi orang lain? karena menjadi penting itu adalah suatu eksistensi dan yang dapat menilai atau menjadi tolak ukur apakah kita eksis atau tidak itu adalah orang lain. Tak heran jika banyak orang yang kemudian berusaha mencari cara agar dianggap mempunyai kemampuan lebih dari orang lain. "membuat orang menilai kita itu hebat adalah salah satu trik agar kita tidak diperlakukan sembarangan dan selalu dianggap penting" salah seorang teman pernah berbagi rahasia bagaimana dia selalu dianggap penting bagi kehidupan orang-orang disekitarnya. kesuksesan kita itu diukur dari penilaian orang lain terhadap apa yang telah kita raih jadi ketika kita dianggap sukses bagi kehidupan orang lain detik itu pula kita berhasil mengukuhkan diri bahwa kita mempunyai "kelebihan".
Jadi kesimpulannya apakah kita perlu menjadi "penting" bagi kehidupan orang lain? atau kita cukup merasa menjadi "penting" hanya pada kehidupan diri sendiri dan tak peduli anggapan orang lain apakah kita "penting" atau tidak? tapi kalau di pikir-pikir menjadi "penting" dalam kehidupan orang lain itu menyenangkan juga ya, paling nga berasa punya kekuatan untuk mempengaruhi hidup orang lain :)
--
Sent from my mobile device
2 comments:
bagaimana kalau katanya diganti dengan 'berarti' dibanding 'penting'?
karena pada dasarnya, bukan untuk menjadi 'lebih' dari orang lain, tapi cukup berarti bagi orang lain.
meninggalkan sebuah jejak pada hati dan hidup orang lain, sehingga bila saat itu tiba, maka kita akan tetap hidup dalam kenangan orang lain.
gak perlu di hati seluruh penghuni bumi maupun alam semesta. satu orang atau dua saja sudah lebih dari cukup.
bukankah begitu?
tidak perlu menjadi pahlawan yang membela kebenaran dan keadilan. tidak perlu menjadi laskar perang yang siap mati di medan perang. cukup menjadi seseorang yang selalu memberi keceriaan dengan sebuah senyum atau tawa, cukup menjadi seseorang yang selalu bersedia merangkul mereka yang bersedih.
memberi arti tersendiri bagi hidup orang lain. seperti itu.
bukankah?
mengetahui hidupnya berarti sudah lebih dari cukup untuk melangkah dengan tenang. ^______^
cheers.
@np :
speechless..... *cengir* komen-nya dalem ajah, bukan karena terinspirasi sesi curhat seseorang khan? :p
Post a Comment